Tektonik Global merupakan teori mengenai pergerakan lempeng secara umum. Berawal dari seluruh benua yang ada di dunia itu adalah satu bagian yang tak terpisahkan, kemudian bergerak menjauh maupun mendekat sehingga menjadi benua-benua yang terpisah seperti sekarang.
Beberapa dasar mengapa mereka bergerak, diantaranya dimulai dari teori apungan benua. Ilmuwan dahulu beranggapan bahwa bumi yang kita pijak sekarang ini bagaikan benda yang seolah-olah terapung diatas suatu cairan. Ini merupakan dasar dari teori tektonik lempeng yang dewasa ini berkembang.
Bumi memiliki dua jenis lempeng yaitu lempeng benua dan lempeng samudera yang terus menerus bergerak dikarenakan arus konveksi yang terjadi pada astenosfer (magma pada mantel bumi). Gerak lempeng sendiri terdiri dari convergen (mendekat/bertabrakan), divergen (menjauh), dan transform. Lempeng-lempeng itu dibatasi oleh bidang-bidang yang dihasilkan oleh gerak mereka.
Lempeng yang mengalami gerak convergen ada beberapa macam. Antara lempeng benua dengan lempeng samudera (subduksi), produknya berupa gunung api, seperti yang terjadi di Indonesia (deretan gunung api dari Sumatera, Jawa). Ada juga antara lempeng benua dengan benua yang disebut collution, salah satu produknya yaitu pegunungan Himalaya.
Lempeng yang bergerak divergen seperti gerak antara lempeng samudera yang saling menjauh menghasilkan mid ocean ridge yang memiliki susunan batuan khas.
Kesimpulannya, bumi bergerak diakibatkan arus konveksi yang terjadi di dalam bumi (mantel).